Langsung ke konten utama

Para Suami Tahu, Istri Adalah Kenikmatan yang Allah Karuniakan Kepadamu

Ada seorang pemuda dari sebuah kabilah mencari seorang wanita untuk ia nikahi maka mereka (keluarganya) menyebutkan bahwa fulan dari kabilah fulan mempunyai anak-anak gadis yang cantik. Lalu pergilah sang pemuda itu ke sana untuk meminang salah satu gadis-gadis itu. Maka keponakan perempuan orang itu yang juga hidup di bawah pengasuhannya karena ayahnya meninggal, dia berkata kepada pamannya itu : “Wahai paman, saya berharap pemuda ini adalah bagian saya, karena di sini saya yang paling besar.” Maka pamannya memenuhi permintaan gadis ini.



Setelah menikah, ketika suaminya masuk menemuinya, ternyata gadis ini bukanlah seperti yang digambarkan kepadanya. Ia gadis yang tidak cantik dan pendek. Maka suaminya berketetapan hati untuk menceraikannya besok hari. Ia (sang suami) tidur di atas ranjang pengantin dengan menelantarkan istrinya dan membelakanginya. Ini merupakan ungkapan bahwa ia merasa tidak puas dengan istrinya.

Sementara sang mempelai wanita duduk merasa sedih dengan perlakuan ini karena dia tidak merasa berdosa kepada suaminya, karena ia tidak mampu untuk menyamai suaminya, karena Allah Rabbul ‘alamiin telah menciptakannya dengan bentuk semacam ini. Ia duduk dengan sedihnya seraya berkata dalam hati: “Alangkah panjangnya malam ini.”

Sang suami terbangun oleh suara mu’adzin ketika mengumandangkan adzan. Lalu dia bangun untuk mengerjakan shalat. Dan sang istri menahannya dan dia mencium kepalanya (sebagai bentuk penghormatan). Lalu sang istri memuji-muji kegagahan dan kepandaiannya sebagai rayuan agar suaminya menangguhkan keputusannya untuk mencerainya hingga berlaku sebulan, agar tidak menjadi buah bibir yang dibicarakan oleh orang yang dekat maupun orang yang jauh, lalu mereka mencemooh dan menyebarkan, “Mengapa dia hanya duduk bersama istrinya selama sehari saja? Mengapa begini dan begitu?”

Bersama berlalunya hari demi hari, sang suami berubah pikiran dan berketetapan hati untuk mempertahankan istrinya, dan istrinya itu menjadi istri yang sangat dicintai suaminya dari semua sisinya. Setiap malamnya sang istri menjaga suaminya di tengah-tengah tidurnya dan saling bercerita dengan cerita-cerita yang disukai suaminya hingga dia tidur. Kemudian dia menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumahnya dia pun kembali dengan pelan-pelan ke samping suaminya di tempat tidurnya.

Pada suatu malam ketika sang istri berada di samping suaminya, sang suami bertanya kepadanya: “Apakah engkau sudah mengikat kuda kita dengan pengancingnya?” Istri tersebut mengiyakan, agar hal itu tidak mengusik pikiran suaminya. Dan terbetik di dalam benaknya bahwa setelah suaminya tidur nanti dia akan mengurus pekerjaan itu.

Maka setelah suaminya tertidur dia pun pergi ke tempat kuda itu untuk mengikatnya. Akan tetapi kuda itu berlari-lari melihat kedatangannya, sementara bajunya di permainkan angin ke kanan dan ke kiri. Kuda itu bergerak terus dengan liar hingga menjadikan sang suami terbangun dari tidurnya, lalu dia mencari-cari siapa orang yang telah membuat kudanya melonjak-lonjak.
Ternyata dia mendapati ada satu sosok manusia di depan kuda itu yang duduk di dekatnya. Dia yakin bahwa orang itu adalah pencuri yang berusaha mencuri kudanya. Maka sang suami mengarahkan pistolnya ke arah yang dia anggap pencuri itu dan dia lepaskan satu tembakkan kepadanya hingga matilah orang itu.

Ketika diketahui bahwa ternyata orang itu adalah istrinya, dia sangat sedih dan menyesal. Lalu dia mengurus jenazahnya dengan kedua tangannya sendiri. Dia menangisinya karena sangat bersedih. Apakah mungkin dia akan mendapatkan istri lagi yang seperti dia.

Beberapa lama kemudian, dia mulai mencari istri yang lain. Setiap wanita yang dia nikahi, dia tidak mendapatkan wanita yang memiliki sifat-sifat seperti istri pertamanya. Maka dia pun menceraikannya, sampai dia letih dan bosan karena tidak menemukan sifat-sifat istri pertamanya pada wanita-wanita yang lain. Lalu dia melantunkan syair-syair yang tinggi dan panjang untuk menggambarkan istrinya dan menyifati pergaulan dan akhlaknya yang baik. Dia pun menangisi masa-masa indah yang dia jalani bersama istri pertamanya yang telah meninggal itu.

~~~~


Sungguh sangat disayangkan ada sebagian suami yang kurang mensyukuri kenikmatan mempunyai istri, di mana dengan kenikmatan tersebut dia merasakan kebahagian, dapat menyalurkan kebutuhan biologisnya, dengan sebab itu dia mempunyai anak-anak yang ia cintai dan kenikmatan-kenikmatan yang lainnya. Yang seharusnya ia bersyukur kepada Allah.

Allah subhaanahu wata’aala berfirman :

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَلَكُمْ مِنْ أَن فُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُواإِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Qs. Ar-Ruum:21)

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنِ اللهِ

“dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, Maka dari Allah-lah (datangnya).”(Qs. An-Nahl : 53)

Wahai para suami tidakkah engkau merasa khawatir kenikmatan mempunyai istri yang taat kepada Allah, istri yang menjaga shalatnya, istri yang memakai hijab syar’i, istri yang menyayangimu hilang darimu karena kalian tidak bersyukur kepada Allah, karena kalian tidak bemuamalah dengan baik kepada istri-istri kalian.

Ada Sebagian sauami yang tidak memperdulikan istrinya, sebagian lagi ada yang tidak menafkahinya, sebagian lagi ada yang tidak memperhatikan kebutuhan biologis istrinya, sebagian lagi ada yang tidak perduli dengan pengajaran agama istrinya, sebagian lagi ada yang melukai istrinya dengan menjalin hubungan atau berfacebook ria dengan seorang akhwat/wanita ajnabiyah (asing/bukan mahram) atau hal-hal yang lainnya.

Wahai para suami kuingatkan engkau dengan firman Allah, di mana Allah subhaanahu wata’aala berfirman :

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.” (Qs. Ibrahim : 7)

Allah subhaanahu wata’aala berfirman :

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللهِ لاتُحْصُوهَا إِنَّ الإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

“Sesungguhnya manusia itu, sangat dzalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (Qs. Ibrahim : 34)

Wahai para suami bukankah Allah Ta’aala memerintahkan kita untuk bermuamalah kepada istri-istri kita dengan baik.

Allah subhaanahu wata’aala berfirman :

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالمَعْرُوفِ

“Dan bergaullah dengan mereka secara patut.” (Qs. An-Nisa’ : 19)

Ketahuilah di antara bentuk menggaulinya dengan cara yang ma’ruf (baik) adalah :

Berbuat baik kepada istri kita dalam ucapan dan perbuatan.
Tidak menyakiti hatinya baik dengan celaan, umpatan maupun peremehan.
Menunaikam hak-haknya.
Tidak menahan haknya dalam masalah jima’.
Dan yang lainnya.
Begitu juga Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk kita bermuamalah dengan baik kepada istri kita. Di mana Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya dan saya yang paling baik di antara kalian terhadap istri.” (HR. At- Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang yang senantiasa bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita, di antaranya nikmat istri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pakar Genetika : Wanita Terbersih Di Muka Bumi, Adalah Wanita Muslimah, Subhanallah

Seorang pakar genetika Robert Guilhem mendeklarasikan keislamannya setelah terperangah kagum oleh ayat-ayat Al-Quran yang berbicara tentang Masa Iddah (yaitu masa tunggu selama tiga bulan bagi wanita, untuk boleh menikah lagi) bagi wanita Muslimah yang dicerai suaminya seperti yang diatur Islam. Guilhem, membuktikan dalam penelitiannya, bahwa jejak rekam seorang laki-laki di tubuh wanita akan hilang setelah tiga bulan. Guilhem yakin dengan bukti-bukti ilmiahnya. Bukti-bukti itu menyimpulkan bahwa hubungan persetubuhan suami istri akan menyebabkan laki-laki meninggalkan sidik (rekam jejak) khususnya pada perempuan. Jika pasangan ini setiap bulannya tidak melakukan persetubuhan maka sidik itu akan perlahan-lahan hilang antara 25-30 persen. Dan, setelah tiga bulan berlalu, maka sidik itu akan hilang secara keseluruhan. Sehingga perempuan yang dicerai akan siap menerima sidik laki-laki lainnya. Bukti empiris ini mendorong pakar genetika Yahudi ini melakukan penelitian dan pembuktian di

5 Perubahan Vagina Setelah Melahirkan

Tubuh perempuan memang luar biasa. Dari tubuh Mama, akan tumbuh janin buah cinta Mama dengan Papa. Janin tersebut akan membesar, dan akhirnya akan keluar melalui vagina. Bayangkan bagaimana bayi yang begitu besar bisa melalui jalan vagina yang kecil. Tubuh Mama akan mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinan maupun pasca persalinannya. Nah, bersiaplah menghadapi berbagai  perubahan pada vagina setelah melahirkan , yang bisa saja memengaruhi kondisi psikis Mama: Meregang dan mengkerut lagi "Vagina itu organ yang sangat mudah meregang; bisa mengembang sampai 10 cm agar bayi bisa melewatinya, dan kemudian mengkerut lagi," papar Dr Roger Marwood, juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. "Meskipun begitu, vagina dikelilingi oleh serangkaian otot yang sebut otot dasar panggul, dan otot-otot ini dipengaruhi oleh kehamilan dan persalinan." Kemampuan peregangan vagina tergantung pada beberapa faktor, termasuk gen bawaan, ukuran bayi, berapa lama Mam

10 Manfaat Rokok bagi Kesehatan yang Disembunyikan

  Kebanyakan orang menyebut aktivitas merokok sangat merugikan kesehatan. Padahal tidak selamanya demikian. Para praktisi kesehatan pun mau dibayar ratusan milyar hanya untuk kampanye anti rokok. Padahal, sebetulnya, merokok itu dibayar untuk menghancurkan Indonesia yang dikenal memiliki kualitas tembakau tak tertandingi di dunia. Berikut 10 Manfaat rokok bagi kesehatan manusia. 1. Merokok Mengurangi Resiko Parkinson Banyak bukti yang menunjukkan bahwa merokok melawan penyakit Parkinson. Sebuah penelitian terbaru menambah kuat bukti sebelumnya yang melaporkan bahwa merokok dapat melindungi manusia dari penyakit Parkinson. Secara khusus, penelitian baru tersebut menunjukkan hubungan temporal antara kebiasaan merokok dan berkurangnya risiko penyakit Parkinson. Artinya, efek perlindungan terhadap Parkinson berkurang setelah perokok menghentikan kebiasaan merokoknya. Studi lain mengenai pengaruh positif merokok terhadap Parkinson Desease (PD) adalah sebuah penelitian terhadap 113 pasanga